![[imagetag]](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlpbm-3nKwHm_s7G5p7PxNmffLahH0R4umRw4xM8UygmPr-yBKJjqNOm-93CGgdSmVhg-KKB_wdf5FxmtI_bCuC4NtRxzrusScMC-eyCNXZPC9z1YusbkgZE3fc_2-YbzIALsXhV6LIrLH/s400/parmidi-terpaksa-makan-tiku.jpg)
Inilah potret
buram kemiskinan di Tanah Air. Seorang warga bernama Bambang Saptono
berhasil mengabadikan aktivitas seorang pria rentah di kawasan Sondakan
Lawean, Kota Solo, Jawa Tengah, yang terlilit dalam kesusahan hidup
melalui kemera telepon genggamnya.
Beban hidup yang diembannya
menyebabkan pria rentah bernama Parmidi ini bertahan hidup dengan cara
mengenaskan, yakni makan tikus. Menjijikan memang, tapi itulah
kenyataannya.
Tak ada yang bisa diandalkan. Parmidi selama ini hanya bisa meminta belas kasihan pemberian orang. Bambang si pemilik gambar mengaku sengaja mengabadikan peristiwa ini hanya ingin menyampaikan pesan, bahwa hingga saat ini masih ada warga yang hidup serba kekurangan.
"Kayaknya bagi saya kok ada
sesuatu yang agak kurang pas atau apa, lah kenyataannya kok masih ada
masyarakat yang seperti itu (makan tikus)," keluh Bambang.
Di tengah pemerintah menyatakan
telah berhasil menekan angka kemiskinan dan korupsi makin meraja lela
di negeri ini, masih ada orang yang tahan menderita hanya untuk satu
alasan bertahan hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar